Malam Pertama dengan Pria Arab

Pria Arab ini katanya sesuai postur tubuhnya: tinggi besar. Kebanyakan begitu. Nah, ini kisah nyata sebenarnya, tapi saya jadikan fiksi, jadi tidak asli semuanya.

Di desa Karang Manuk ada seorang janda berumur 42 tahun. Namanya Bu Salma. Dia sudah punya anak satu. Beliau memang sangat cantik, meskipun kerja jadi kuli tani.

Suatu hari ada pria Arab mencari istri. Orang-orang merekomendasikan Bu Salma. “Ada orang Arab mau sama kamu,” kata tetangganya. 

Mendengar kata pria Arab, yang terlintas di benak Bu Salma langsung pada batang pohon kurma (tanda petik ya...). Pikirnya, pasti pohon kurmanya tinggiiiii dan besaaaaar sekali.

Seharusnya, mendengar kata Arab kan ingat agama, ingat surga, ini tidak. Mungkin penasaran, Bu Salma pun mau. Sebenarnya agak takut juga, sebab menurut cerita orang, batang kurmanya tinggi besar.

Akhirnya keduanya menikah secara sirri. Sah. Terus, Bu Salma malah jadi bingung. Dia merasa sedikit menyesal, rasanya kayak bunuh diri, pikirnya. Tapi, gimana lagi, sudah terlanjur sah.

Bu Salma tarik nafas dalam, menenangkan diri. Dia sudah membayangkan akan melaksanakan tugas berat nanti malam. Entah seperti apa beratnya, dia merasa tegang sekali. Mau kabur, sudah tua, malu.

Malam semakin sunyi. Saatnya tidur. Sebagai istri yang baik, Bu Salma harus siap sedia biar sang suami tinggal menikmati malamnya. Badan Bu Salma terasa seperti hilang, sebisanya ia berusaha tenang. 

Saat suaminya mulai menyentuhnya. Bayangan batang kurma yang besar semakin nampak meski lampu dimatikan. Tapi, ia pasrahkan saja, biar sudah akibatnya pikir belakangan, pikirnya.

Sang suami pun segera melaksanakan tugasnya. Seketika Bu Salma seperti terbang ke angkasa. Rupanya, menurutnya, pohon kurma yang tinggi besar itu hanya mitos. Rupanya biasa saja.

Malam semakin sepi. Bu Salma menghadapai masalah lain. Memang pohon kurmanya tidak setinggi dan sebesar yang diisukan orang, tapi pohon kurmanya digoyang-goyang angin terus.

Kapan berhenti badai angin ini? tanya Bu salma dalam hati. Seharusnya angin kan dingin, karena lama, jadi panas juga.

Paginya, hmm... Bu Salma sudah merasakan resikonya. Banyak tetangganya yang senyum-senyum melihatnya. Pikirnya, begini kalau nikah salah niat, seharusnya diniatkan ibadah, malah menghayal pohon kurma. Tapi, enak juga pikirnya.


Belum ada Komentar untuk "Malam Pertama dengan Pria Arab"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel